Saturday, December 7, 2013

20131207 Rangkaian Lampu Sein dan Hazard

RANGKAIAN LAMPU SEIN DAN HAZARD
Setelah membahas dua macam tipe rangkaian kelistrikan bodi sebelumnya. maka pada postingan kali ini saya akan coba share tentang lampu sein dan hazard.
Lampu sein dipasang dibagian depan dan pada bagian belakang kendaraan. lampu ini digunakan untuk memberikan isyarat kepada pengemudi lain bahwa kendaraan akan berbelok, pindah jalur, atau berhenti sementara pada salah satu sisi jalan. sakelar lampu sein pada umumnya dipasang pada assembly steering columb. pada kendaraan moderen biasanya sakelar ini merupakan sakelar multi fungsi yang juga difungsikan sebagai sakelar dim (kadang-kadang juga sakelar klakson). lampu sein yang normal berkedip (nyala-mati) sebanyak 90 +/- 30 permenit. lampu tanda bahaya (hazard) biasanya merupakan satu kesatuan dengan lampu sein tetapi dalam operasinya menggunakan sakelar lain. bila sakelar ini diarahkan pada posisi kerja, maka seluruh lampu anda belok kiri dan kanan akan berkedip serentak. lampu anda bahaya hanya dihidupakan dalam keadaan darurat.berkedipnya lampu sein dan lampu tanda bahaya diatur oleh sebuah flasher. baik jenis bimetal maupun jenis elektronik denga frekuensi tetap sekiar 2,5 kali perdetik.
Gambar Flasher Elekronik


Gambar Flasher BiMetal

Flasher elekronik berkerja dengan memanfaatkan rangkaian timer atau rangkaian flip flop agar dapat memberikan signal on-off. sedangkan flasher bimetal memanfaakan pemuaian dan penyusutan metal untuk membuat kontak berkerja on-off.


Gambar Reflekor Filamen Lampu Bertingkat


Gambar Reflekor Filamen Lampu Bertingkat


Gambar Reflekor Filamen Lampu Bertingkat
Prinsip kerja flasher bimetal ditunjukkan oleh gambar dibawah ini. ketika arus dialirkan pada kumparan pemanas, arus listrik akan diteruskan ketitik kontak dan kelampu kemudian ke massa. akibanya lampu menyala. beberapa saat kumparan akan memanaskan bimetal sehingga memuai dan akan memutuskan titik kontak, akibatnya arus terputus dan lampu akan mati. karena kumparan pemanas tidak dialiri arus listrik lagi maka suhunya akan turun dan bimetal akan menyusut kembali sehingga titik kontak kembali berhubungan seperti semula. demikian seterusnya sampai arus baterai diputuskan.  
Gambar Rangkaian Lampu Sein dan Hazard Menggunakan Flasher Bimetal



Cara Kerja sisem lampu belok dan hazard:
Apabila sakelar lampu belok diarahkan kekiri atau kekanan maka arus listrik akan mengalir kekunci kontak, flasher, sakelar lampu belok dan lampu belok. dengan berkerjanya flasher maka lampu belok akan berkedip. sedangkan untuk lampu anda bahaya (hazard) aliran listrik dari baterai mengalir melalui kunci kontak, flasher, sakelar hazard, diode, fuse dan lampu hazard (keempat lampu belok). dengan demikian lampu hazard akan mulai berkerja (berkedip secara periodik).

No comments:

Post a Comment