Tuesday, January 7, 2014

2014 MOTORCYCLE: PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR
Pada akhir pembahasan tentang perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan ini penulis menuup bab ini dengan menjabarkan artikel tentang pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sepeda motor, pada artikel ini komponen yang diperiksa meliputi: Pemeriksaan sakelar, pemeriksaan lampu kepalam pemeriksaan lampu sein, pemeriksaan klakson dan pemeriksaan pengukur tinggi bahan bakar, artikel ini juga dilengkapi dengan abel dan gambar untuk mempermudah pembaca dalam memahami pembahassan materi kali ini,

a. Pemeriksaan Saklar (Switch)
1) Periksa sambungan antar terminal yang ada switch (atau konektor switch) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter x 1Ω) untuk menentukan benar atau baik tidaknya sambungan.
2) Tanda “0 0” menunjukkan terminal yang memiliki hubungan (kontinuitas) yaitu sirkuit/rangkaian tertutup pada posisi switch yang ditunjukkan (yang bersangkutan).
3) Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada hubungan (kontinuitas), perbaiki atau ganti (bila perlu) switch tersebut.

Catatan:
a) Warna kabel pada switch (konektor switch) setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Bentuk switch setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel berikut ini adalah contoh pemeriksaan switch (saklar) pada sepeda motor Honda Supra PGM-FI






242
Keterangan warna :
Y/R = Kuning/merah W = Putih
Br = Coklat BI = Hitam
Bu = Biru G = Hijau
Lb = Biru muda Gr = Abu-abu
Lg = Hijau muda

b. Pemeriksaan Lampu Kepala
Jika lampu kepala (depan) tidak menyala, maka:
1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu putus.
2) Periksa tahanan lighting coil (kumparan penerangan atau spul lampu).
Standar tahanan dan warna kabel kumparan penerangan berbeda setiap merek sepeda motor, lihat buku manual masing-masing. Jika hasil pengukuran terlalu dari standar, ganti kumparan penerangan atau stator alternator.
3) Periksa saklar (switch) lampu. Lihat bagian 9.a tentang pemeriksaan saklar.
4) Periksa saklar lampu jauh dekat (dimmer switch). Untuk memeriksa tahanannya (kontinuitas-nya), lihat bagian 9.a tentang pemeriksaan saklar. Untuk memeriksa tegangannya:
a) Hubungkan multimeter (skala voltmeter) terminal (+) ke konektor lampu lauh maupun lampu dekat secara bergantian (tergantung posisi saklar dimmer tersebut).
b) Hubungkan terminal (-) multimeter ke massa atau kabel yang menuju massa.

c) Hidupkan mesin
d) Geser saklar lampu ke posisi ON
e) Geser saklar dimmer ke posisi lampu dekat atau ke lampu jauh bergantian.
f) Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V) pada sambungan konektor bola lampu depan tersebut. Jika tegangan yang diperoleh di luar spesifikasi, terdapat
kerusakan rangkaian kabel dari kunci kontak ke sambungan soket tersebut.


5) Periksa sambungan kabel.
Periksa seluruh sambungan kabel sistem penerangan. Perbaiki jika ada yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya. 6) Periksa kondisi tiap sirkuit/rangkaian sistem penerangan.

c. Pemeriksaan Lampu Sein
Jika lampu tanda belok (sein) tidak menyala, maka:
1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu putus.
2) Periksa sekering, ganti jika sekering terbakar atau putus. Periksa sambungan kabel rangkaian sistem lampu sein. Perbaiki jika ada yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya.
3) Periksa relay (flasher) lampu sein Jika seluruh sambungan dan kabel sistem lampu sein masih bagus, periksa relay lampu sein dengan cara menghubungsingkatkan antara terminal yang ada dalam lampu sein menggunakan kabel jumper. Kemudian periksa nyala lampu sein dengan memposisikan saklar lampu sein ke ‘ON”. Jika lampu sein menyala, berarti relay rusak dan harus diganti dengan yang baru.

d. Pemeriksaan Klakson
Jika klakson tidak berbunyi, maka:
1) Periksa saklar/tombol klakson. Lihat bagian 9.a tentang pemeriksaan saklar.
2) Periksa tegangan yang menuju klakson, dengan cara:
a) Periksa dengan menggunakan multimeter (skala voltmeter), yaitu terminal (+) multimeter ke kabel di terminal klakson (kabel yang mendapat arus dari baterai) dan terminal (-) multimeter ke massa.
b) Putar kunci kontak ke posisi ON
c) Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V) pada pengukuran tersebut. Jika tegangan yang diperoleh di luar spesifikasi, terdapat kerusakan rangkaian kabel dari kunci kontak ke klakson.
3) Periksa klakson, dengan cara:
a) Periksa dengan menggunakan multimeter (skala voltmeter),yaitu terminal (+) multimeter ke terminal klakson (terminal yang kabelnya menuju massa) dan terminal (-) multimeter ke massa.
b) Putar kunci kontak ke posisi ON
c) Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V) pada pengukuran tersebut. Jika tegangan yang diperoleh di luar spesifikasi, terdapat kerusakan pada klakson.Ganti klakson dengan yang baru. 
4) Cara lain memeriksa klakson adalah dengan menghubungkan langsung baterai 12V ke terminal klakson seperti terlihat pada gambar di bawah ini:


5) Jika klakson berbunyi nyaring, maka klakson normal.

e. Pemeriksaan Pengukur Tinggi Permukaan Bensin
1) Buka/lepaskan pengukur tinggi permukaan bensin.
2) Periksa tahanan dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) pada setiap posisi pelampung.

3) Standar tahanan masing-masing terminal pengukur tinggi permukaan bensin setiap merek sepeda motor berbeda. Lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
4) Jika nilai tahanan yang diukur tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti satu set pengukur tinggi permukaan bensin tersebut.

No comments:

Post a Comment